Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Menbudristek) Nadiem Makarim menyoroti pentingnya standarisasi museum untuk meningkatkan daya tarik budaya di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam acara Diskusi Kebudayaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada hari Minggu (17/10).

Menurut Menbudristek, museum merupakan salah satu sarana penting dalam melestarikan warisan budaya dan sejarah bangsa. Namun, banyak museum di Indonesia yang belum memenuhi standar internasional dalam hal pengelolaan koleksi, pameran, dan fasilitas. Hal ini menyebabkan museum-museum tersebut kurang diminati oleh masyarakat, sehingga potensi budaya yang ada di dalamnya tidak dapat tersampaikan dengan baik.

Untuk itu, Menbudristek mengajak semua pihak terkait untuk bekerja sama dalam meningkatkan standar museum di Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas pengelolaan museum, melengkapi koleksi dengan benda-benda bersejarah yang berkualitas, serta menyediakan fasilitas yang memadai untuk pengunjung.

Menbudristek juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam melestarikan dan mempromosikan budaya Indonesia melalui museum. Dengan meningkatkan daya tarik museum, diharapkan masyarakat akan semakin tertarik untuk mengunjungi museum dan mengenal lebih jauh tentang warisan budaya dan sejarah bangsa.

Dalam diskusi tersebut, para ahli budaya dan pengelola museum juga turut berpartisipasi dalam memberikan masukan dan saran untuk meningkatkan standar museum di Indonesia. Mereka menyoroti pentingnya kerjasama antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam membangun museum yang berkualitas dan bermanfaat bagi generasi mendatang.

Dengan adanya perhatian dari Menbudristek terhadap standarisasi museum, diharapkan akan terjadi peningkatan kualitas museum di Indonesia. Hal ini akan berdampak positif pada pemahaman dan apresiasi masyarakat terhadap budaya dan sejarah bangsa, serta memperkuat identitas dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.