Penetapan Reyog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO telah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Ponorogo. Reyog adalah salah satu seni pertunjukan tradisional yang berasal dari Jawa Timur dan telah menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat Ponorogo.
Dengan penetapan tersebut, Reyog Ponorogo semakin dikenal secara luas di dunia internasional dan menjadi salah satu destinasi wisata budaya yang diminati. Berbagai upaya perlindungan dan pelestarian dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dari seni pertunjukan ini.
Reyog Ponorogo sendiri merupakan pertunjukan yang menampilkan tarian dan musik tradisional yang dipadu dengan kostum dan topeng yang mencolok. Pertunjukan ini sering kali diiringi dengan cerita-cerita legenda atau mitos yang menjadi bagian dari tradisi masyarakat Ponorogo.
Dengan adanya penetapan sebagai WBTB, Reyog Ponorogo semakin mendapat perhatian dan apresiasi dari berbagai pihak. Banyak turis mancanegara yang tertarik untuk menyaksikan pertunjukan ini langsung dan merasakan keindahan budaya lokal yang autentik.
Selain itu, keberadaan Reyog Ponorogo sebagai WBTB juga memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal. Para pelaku wisata dan industri kreatif di Ponorogo dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan potensi pariwisata daerah dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Dengan demikian, penetapan Reyog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Tak Benda tidak hanya memperkuat identitas budaya masyarakat Ponorogo, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang dapat mendatangkan manfaat ekonomi bagi daerah tersebut. Hal ini menjadi bukti bahwa pelestarian budaya lokal dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.