Stres selama kehamilan merupakan masalah yang sering dihadapi oleh banyak ibu hamil. Kondisi ini dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa stres selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko epilepsi pada anak yang dilahirkan.
Epilepsi merupakan gangguan neurologis kronis yang ditandai dengan serangan epilepsi yang dapat terjadi secara tiba-tiba. Penyebab pasti dari epilepsi belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor risiko telah diidentifikasi, salah satunya adalah faktor genetik. Namun, penelitian terbaru menemukan bahwa stres selama kehamilan juga dapat menjadi faktor risiko dalam perkembangan epilepsi pada anak.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Epilepsia ini melibatkan lebih dari 1,4 juta anak yang lahir di Swedia antara tahun 1987 hingga 2011. Para peneliti menemukan bahwa anak yang dilahirkan dari ibu yang mengalami stres selama kehamilan memiliki risiko 27 persen lebih tinggi untuk mengembangkan epilepsi dibandingkan dengan anak yang dilahirkan dari ibu yang tidak mengalami stres selama kehamilan.
Stres selama kehamilan dapat menyebabkan perubahan dalam lingkungan intrauterin yang dapat memengaruhi perkembangan otak janin. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan neurologis, termasuk epilepsi, pada anak yang dilahirkan. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mengelola stres selama kehamilan dengan baik untuk mencegah risiko terjadinya epilepsi pada anak.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelola stres selama kehamilan antara lain adalah dengan berolahraga secara teratur, beristirahat yang cukup, mengikuti teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga, dan mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman-teman. Selain itu, berkonsultasi dengan dokter atau bidan juga penting untuk mendapatkan saran dan dukungan yang tepat dalam mengelola stres selama kehamilan.
Dengan mengelola stres selama kehamilan dengan baik, ibu hamil dapat membantu mengurangi risiko terjadinya epilepsi pada anak yang dilahirkan. Selain itu, menjaga kesehatan mental dan emosional selama kehamilan juga akan memberikan manfaat baik bagi kesehatan ibu dan janin. Jadi, jangan ragu untuk mencari bantuan dan dukungan jika merasa kesulitan mengelola stres selama kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi ibu hamil dan calon ibu yang sedang menjalani kehamilan.