Pakar kesehatan mengatakan bahwa pemerintah Indonesia perlu meniru cara negara-negara Eropa dalam menangani masalah kecanduan rokok di masyarakat. Hal ini disebabkan oleh tingginya jumlah perokok di Indonesia, yang menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia. Lebih dari 60 juta penduduk Indonesia adalah perokok aktif, dan angka ini terus meningkat setiap tahunnya. Kecanduan rokok telah menjadi masalah kesehatan yang serius, karena rokok diketahui sebagai penyebab utama berbagai penyakit mematikan seperti kanker, penyakit jantung, dan penyakit pernapasan.
Untuk itu, pakar kesehatan menyarankan agar pemerintah Indonesia mengadopsi kebijakan yang sama dengan negara-negara Eropa dalam menangani kecanduan rokok. Salah satu cara yang diambil oleh negara-negara Eropa adalah dengan meningkatkan harga rokok secara signifikan melalui pajak rokok yang tinggi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi konsumsi rokok di masyarakat, terutama di kalangan remaja dan anak-anak.
Selain itu, negara-negara Eropa juga menerapkan larangan iklan rokok dan promosi rokok di media massa. Hal ini bertujuan untuk mengurangi paparan masyarakat terhadap promosi rokok yang dapat meningkatkan minat untuk merokok. Selain itu, negara-negara Eropa juga memberikan akses yang lebih mudah bagi masyarakat untuk mendapatkan bantuan dalam berhenti merokok, seperti program konseling dan terapi penggantian nikotin.
Pemerintah Indonesia perlu segera mengambil langkah-langkah konkret dalam menangani masalah kecanduan rokok di masyarakat. Dengan mengadopsi kebijakan yang sama dengan negara-negara Eropa, diharapkan jumlah perokok di Indonesia dapat berkurang secara signifikan dan masalah kesehatan yang disebabkan oleh rokok dapat teratasi. Semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun industri rokok, perlu bekerja sama dalam upaya untuk menciptakan masyarakat yang bebas dari kecanduan rokok.